Friday, April 19Referensi Bisnis Sumatera Selatan
Shadow

Makro

Bank Indonesia Tetapkan Besaran Tambahan Modal Bank Sebesar 0%

Bank Indonesia Tetapkan Besaran Tambahan Modal Bank Sebesar 0%

Ekonomi, Makro
EKSEL – Berdasarkan hasil keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada tanggal 17 November 2016 kembali menetapkan besaran tambahan modal bank berupa Countercyclical Buffer (CCB) sebesar 0% (nol persen). Besaran CCB tersebut masih sama dengan yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan Siaran Pers Bank Indonesia tanggal 23 Mei 2016. “Tujuan dari instrumen CCB adalah untuk mencegah peningkatan risiko sistemik yang bersumber dari pertumbuhan kredit yang berlebihan (excessive credit growth) sekaligus untuk menyerap kerugian yang dihadapi perbankan melalui pembentukan tambahan modal sebagai penyangga (buffer). Berdasarkan PBI CCB, Bank Indonesia melakukan evaluasi besaran dan waktu pemberlakuan CCB paling kurang 1 (satu) kali dalam 6 (enam) bulan,” kata Andiwiana, Deputi Dirket...
Pemerintah, BI, dan OJK Terus Perkuat Koordinasi Kebijakan

Pemerintah, BI, dan OJK Terus Perkuat Koordinasi Kebijakan

Ekonomi, Makro
EKSEL - Pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk  terus memperkuat koordinasi kebijakan, guna memelihara stabilitas perekonomian dan memastikan reformasi struktural tetap berjalan dengan baik. Di dalam bidang tugas masing-masing, pemerintah, BI dan OJK akan bekerja sama agar kesinambungan pemulihan perekonomian nasional dapat terjaga. Terkait APBN 2017, pemerintah akan secara cermat mempersiapkan pelaksanaannya, terutama untuk melanjutkan reformasi di bidang fiskal, khususnya di bidang perpajakan. Pemerintah juga terus berupaya agar belanja negara lebih berkualitas untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan dan ketimpangan, serta meningkatkan kesejahteraan. Sementara itu, BI akan tetap konsisten menempuh bauran kebijakan moneter, k...
Gubernur Akan Kumpulkan Pengusaha dan Stakeholders Bahas Inflasi Akhir Tahun

Gubernur Akan Kumpulkan Pengusaha dan Stakeholders Bahas Inflasi Akhir Tahun

Ekonomi, Makro
EKSEL – Akhir tahun, inflasi kian jadi perhatian pemerintah. Di Sumsel, Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyoroti hal ini secara serius. Kepala Disperindag Permana mengatakan, banyak komoditas penyebab inflasi. Salah satunya adalah rokok. Kenapa rokok ? “Ya, itu karena rokok cukainya sekarang dibanderol sangat tinggi, misalkan Rp 20.000 ribu di jual kepasaran bisa sampai Rp 25.000 jadi daya beli masyarakat menjadi berkurang daya inflasi menjadi tinggi, " kata Permana. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi  dua Bulan kedepan, ia mengatakan pada tanggal 22 November Gubernur Provinsi Sumsel H. Alex Noerdin akan mengadakan pertemuan dengan seluruh anggota TPID, ditambah asosiasi pelaku usaha pedagang untuk duduk bersama untuk mengatasi inflasi kedepan diwilayah Prov. Sumsel "Khususnya m...
Siap-siap, Pilpres AS Bakal Berdampak ke Ekonomi Domestik

Siap-siap, Pilpres AS Bakal Berdampak ke Ekonomi Domestik

Ekonomi, Makro
EKSEL - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Pemilu Presiden di Amerika Serikat (AS) pasti akan memiliki pengaruh kepada kondisi ekonomi dunia. Hal ini dikarenakan AS sebagai negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Sebagai negara ekonomi terbuka, Indonesia juga harus turut bersiap-siap dengan kebijakan AS. “USA merupakan negara dengan perekonomian yang terbesar di dunia, apapun yang dipilih oleh rakyatnya sebagai pemimpinnya, yang kemudian diterjemahkan dengan kebijakan-kebijakan yang diambil, tentu akan memiliki pengaruh di dunia. Karena dengan size ekonomi Amerika, tentu itu akan sangat mempengaruhi dari sisi ekonomi dan sisi geopolitik bahkan dari sisi percaturan keseluruhan dengan negara di dunia,” jelas Menkeu. Karena kondisi ekonomi di dunia tak terlepas ...
Pendapatan Meningkat, Ekonomi Konsumen Bakal Membaik di Ujung Tahun

Pendapatan Meningkat, Ekonomi Konsumen Bakal Membaik di Ujung Tahun

Ekonomi, Makro
EKSEL – Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat Indeks Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan III-2016 sebesar 110,85, artinya kondisi ekonomi konsumen meningkat dari triwulan sebelumnya. Tingkat optimisme konsumen pada triwulan III-2016 lebih tinggi dibandingkan triwulan II-2016, yang hanya mencapai 108,05. “Membaiknya kondisi ekonomi konsumen triwulan III-2016 terutama didorong oleh naiknya tingkat konsumsi (nilai indeks sebesar 115,35), diikuti oleh naiknya daya beli dilihat dari indeks pengaruh inflasi terhadap tingkat konsumsi (nilai indeks sebesar 114,92),” kata Kepala BPS Sumsel Yos Rusdiansyah. Sedangkan kenaikan pendapatan rumah tangga tidak setinggi komponen lainnya (nilai indeks sebesar 106,80). Dia memperkirakan kondisi ekonomi pada triwulan IV-2016 diperkirakan sebesar ...
Ekonom Yakin, Belanja Akhir Tahun akan Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Ekonom Yakin, Belanja Akhir Tahun akan Pacu Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi, Makro
EKSEL - Awal pekan ini, Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan data bahwa pertumbuhan Indonesia triwulan III-2016 berada di 5,02 persen. Meski melambat dibanding triwulan sebelumnya, namun beberapa ekonom melihat bahwa ke depannya akan ada peningkatan pertumbuhan Indonesia. Menurut Peneliti Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Hidayat Amir, perubahan ekonomi triwulan III-2016 lebih rendah karena penurunan ekspor. Salah satu penyebannya adalah kondisi global yang memang belum cukup bergairah. Namun demikian, perekonomian 2016 masih optimistis untuk dapat tumbuh di kisaran  5,1 – 5,3 persen. Sementara itu, Ekonom dari Universitas Lambung Mangkurat Handry Imansyah mengatakan, belanja pemerintah akhir tahun akan memacu peningkatan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, pertumbuhan...
Surplus Neraca Pembayaran Triwulan III  Meningkat Signifikan

Surplus Neraca Pembayaran Triwulan III Meningkat Signifikan

Ekonomi, Makro
EKSEL - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan III 2016 mencatat peningkatan surplus yang signifikan, ditopang oleh menurunnya defisit transaksi berjalan dan meningkatnya surplus transaksi modal dan finansial. Surplus NPI tercatat sebesar US$5,5 miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan surplus sebesar US$2,2 miliar pada triwulan sebelumnya. Perkembangan ini menunjukkan semakin baiknya keseimbangan eksternal perekonomian dan turut menopang berlanjutnya stabilitas makroekonomi. Penurunan defisit transaksi berjalan didorong oleh perbaikan neraca perdagangan barang dan jasa. Defisit transaksi berjalan menurun dari US$5,0 miliar (2,2% PDB) pada triwulan II 2016 menjadi US$4,5 miliar (1,8% PDB) pada triwulan III 2016. “Penurunan tersebut ditopang oleh kenaikan surplus neraca perd...
Jokowi Bersyukur Ekonomi Bertumbuh

Jokowi Bersyukur Ekonomi Bertumbuh

Makro
EKSEL - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka pertumbuhan triwulan III-2016 sebesar 5,02 persen. Dari angka ini, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa syukurnya karena sebelumnya pertumbuhan triwulan III diprediksi di bawah 5 persen. Presiden yakin, pertumbuhan triwulan IV-2016 akan lebih tinggi lagi, mengingat historis penggunaan anggaran yang lebih besar di akhir tahun. “Kita harapkan dengan triger dari realisasi pembayaran, realisasi penggunan anggaran itu akan bisa sedikit naik. Tapi kita harus tahu juga bahwa global ekonomi ekonomi dunia pada posisi yang terus-menerus turun. Itu yang harus dicatat,” kata Presiden, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet pada Selasa (08/11). Sebagai informasi, dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha...
Angkatan Kerja Naik, Pengangguran di Sumsel Turun

Angkatan Kerja Naik, Pengangguran di Sumsel Turun

Ekonomi, Makro
EKSEL - Berdasarkan data resmi  dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel,  jumlah pengangguran di Sumsel mengalami penurunan. Sebab, jumlah angkatan kerja pada Agustus 2016 sebanyak 4,2 juta orang. Angkanya bertambah sebanyak 244 ribu orang atau naik sebesar 6,20 persen dibandingkan Agustus 2015. "Sedangkan Jumlah penduduk yang bekerja di Provinsi Sumatera Selatan pada Agustus 2016 mencapai 4,0 juta orang bertambah sebanyak 302,8 ribu orang atau naik sebesar 8,19 persen dibandingkan keadaan Agustus 2015," kata Kepala BPS Sumsel, Yos Rusdiansyah. Alhasil, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)  pada Agustus 2016 mencapai 4,31 persen, mengalami penurunan dibandingkan Agustus 2015 sebesar 6,07 persen atau turun sebesar 1,76 persen. Sedangkan jumlah penganggur terbuka pada Agustus 2016 sebanyak...
Ekonomi Sumsel Tumbuh 4,92 Persen

Ekonomi Sumsel Tumbuh 4,92 Persen

Ekonomi, Makro
EKSEL – Badan Pusat Statsitik (BPS) Sumsel merilis pertumbuhan ekonomi Triwulan III 2016. Kepala  BPS Sumsel Yos Rusdiansyah mengatakan, kumulatif Provinsi Sumsel TW III-2016 terhadap TW III-2015 tumbuh 4,92 persen (c-to-c). “Angka itu meningkat dibanding periode yang sama pada tahun 2015 sebesar 4,68 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 16,75 persen. Dari sisi Pengeluaran oleh Komponen Pembentukan Modal tetap Bruto yang tumbuh sebesar 9,01 persen,” katanya. Sedangkan ekonomi triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 tumbuh 4,78 persen (y-on-y) meningkat dibanding periode yang sama pada tahun 2015 sebesar 4,75 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Pengadaan listrik dan gas sebesar 31,58 persen. Dari...